Saturday 30 April 2011

Manuskrip Akasyah_30 (14)

Setiap kali aku tersenyum,engkau sempat memandangnya,setiap kali aku berkata,engkau sempat mendengarnya..semua saat suka duka,kita tetap bersama...takut dihati ini menghantui,kerana aku tahu,satu hari nanti,aku pasti akan pergi..Selagi aku ada,engkau usah khuatiri,aku  pasti,pasti menjaga,menyayangimu,..Sayang,sebakku tak terkata,berlinangan air mata ini jatuh pabila memandangmu.....Aku tidak lagi sekuat dulu,sekuat pertama kali...Tanpa engkau sedari,aku sudah semakin luntur...Setiap hari aku berdoa,agar tidak dicabut nyawaku..Oh tuhanku,kuatkanlah si dia,tabahkanlah hatinya..
    Mungkin satu hari nanti,engkau berlari....mencari aku disegenap penjuru...Dan,mungkin juga waktu itu,aku sudah tidak lagi berdiri...setelah tanda memberi petunjuk,engkau terkaku,tidak dapat menerima semua ini..
Oh tuhanku,berilah aku peluang,bukakanlah mataku,agar mampu aku jelaskan,bukan sengaja,atau sudah dirancang,......Engkau melangkahkan kaki melintasi sempadan bilik,dimana disitulah aku,yang sekarang itu sudah dipanggil mayat...dibilik itulah jasadku diletakkan,dimandikan,dan dikafankan...sedih menyelubungi,ayah,ibu,nenek,adik-adikku,rakan taulan,bergegas ke arahmu,meyambut badanmu yang longlai setelah melihat jasadku....sebelum ini dikau melihat aku tersenyum,aku berkata.,tapi maaf kali ini,.
Dulu,aku masih boleh tersenyum,gembira,,dan sering berlari-lari...tapi kini,aku juga tidak menyangka ia berakhir begini....Sayang,kini yang tinggal hanya jasad orang yang pernah engkau sentuh,engkau pegangi,dan engkau pimpin,jasad inilah juga yang pernah mencari mu,menunggu mu bertahun-tahun..Setibanya waktu itu,apa yang aku harapkan,engkau tidak melupakanku,dan tidak menggantikan tempatku dengan yang lain......................................

No comments:

Post a Comment